TaJil…..sebuah ironi????


Berbicara masalah ta’jil, kita tentu masih teringat suasana Ramadhan yang sebulan lalu telah kita lewati. Suasana penuh keindahan yang Allah berikan pada kita hanya sebulan sekali.
Sedih…atau senang…. tergantung bagaimana kita menyikapinya. Tapi selayaknya, perasaan sedihlah yang harus hinggap di hati kita. minimal HINGGAP. Jangan sampai tak ada sedetikpun rasa sedih itu kita rasakan. Bayangkan, bila ada tamu istimewa datang ke rumah kita, seorang presiden, atau seorang ulama, tentu kita ingin ia berlama-lama berkunjung kerumah kita. Tatkala ia pergi, rasa haru pasti terasa.

Ya…itu sekedar sedikit flashback kita sebulan lalu. Bukan Ramadhan yang akan dibahas kali ini tapi kini ada satu masalah penting yang perlu kita cermati dan jadikan pelajaran, untuk bisa memberikan kita sebuah nasehat tentang liku kehidupan ini.

TAJIL…..aneh??

Tajil memang enak buat buka-bukaan pas ramadhan, eiiit..tapi tunggu dulu …tajil yang ini dilarang oleh agama lho. Apa sih ??? Jadi bingung….. lanjut

Tanpa Jilbab….Itulah fenomena yang sekarang sudah membudaya di kalangan wanita muslimah. Berbagai macam alasan dijadikan tameng untuk ‘membenarkan’ caranya.

(Apa yang salah? lha itu hak gw kok… mau pake jilbab atau ga itu bukan urusan lo…)

Ya…memang benar itu bukan urusan kami, tapi engkau adalah saudara kami. Kami tak ingin kau seperti yang biasa kami lihat dipedagang kaki lima, barang yang mudah di sentuh oleh calon pembeli, tiap hari kepanasan, kehujanan, diliputi debu sambil menanti seorang yang ingin membelinya. Kami ingin kau menjadi sebuah permata yang di jual di etelase-etalase toko mewah yang yang disimpan dalam sebuah kotak permata sehinggga takkan pernah permata itu dihinggapi debu, lalat, atau disentuh sembarangan oleh orang-orang yang hanya sekedar ingin melihat-lihatmu saja.

(Tanpa jilbabpun, gw tetep bisa jaga diri ko…!)

Benarkah?? mungkin itu perasaanmu saja. Atau persepsimu sudah berubah. Mungkin kau telah melupakan esensi dari menjaga diri? Harus berapa tahunkah yang kau butuhkan untuk mengerti apa itu esensi menjaga diri? Harus berapa ustadz atau gurukah yang kau butuhkan untuk menjelaskan padamu tenyang kewajiban memakai jilbab? Tidak cukupkah nilai-nilai yang tertera dalam ijazah pendidikan Agamamu untuk membuatmu semakin paham tentang keutamaan jilbab?

(Halah…jilbab doang ko dipermasalahin….jilbab tu aturan dari sekolah gw…sekarang ngapain gw pake jilbab, gw akan terlihat lebih cantik dan ga ada guru-guru yang bisa ngtur-ngatur gw…)

Apakah tuhanmu adalah guru? Kalau guru adalah tuhanmu, bagaimana bila gurumu meninggal? Bagiamana bila gurumu sudah renta? Tak ada yang bisa mengingatkanmu. Ingatlah wahai saudariku, kau bisa seperti sekarang ini, pintar, cantik, berpikiran modern, berwawasan luas tidak terlepas dari karunia-Nya. Dia yang Maha pengasih tak piih kasih memberikan anugerahnya kepadamu. Lantas inilah balasanmua terhadap nikmat yang telah kau terima dari-Nya?

Saudariku….belum ada kata terlambat untuk kembali menjalankan syari’at-Nya. Kalau selama ini ada perasaan dihatimu yang tidak tenang, itu karena kau telah melalaikan perintah-Nya. Ingatlah saudariku….yang menegakkan syari’at Allah di muka bumi ini, niscaya imannya akan semakin dikokohkan dalam hati.
Tak ada manusia sempurna…itulah alasan yang sering kita dengar. Namun manusia yang tidak sempurna adalah manusia yang tidak mau dan tidak ingin menjadi manusia sempurna di sisi-Nya.

Yakinlah…….

(UPT_2)

About jupri supriadi

unzhur maa qaalaa walaa tanzhur man qaalaa

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: