[WARNING] Ciri-ciri Teroris…!!!
Mau tahu ciri-ciri teroris….????
Sudah banyak situs-situs yang membahas ciri-ciri teroris, apalagi sampai memfitnah umat islamlah yang paling bertanggung jawab atas aksi terorisme di Indonesia.
Tulisan ini bukan membahas ciri-ciri teroris, tapi ciri-ciri koruptor yang daya ledakan aksinya lebih parah menghancurkan bangsa ini. tidak hanya puluhan atau ratusan nyawa yang melayang, tapi korupsi telah membunuh bangsa ini perlahan-lahan yang korbannyapun tak sedikit.
(memang judul dan tulisan ga nyambung, tapi sambungin aja)
Koruptor itu tidak berjenggot, tidak memakai peci, pakaiannya stelan jas perlente,…..
Ya, karena banyak koruptor kelas kakap yang tidak berjenggot. Banyak koruptor yang tidak memakai peci. Bahkan sholatpun??? Wallahu a’lam…. Kalau anda tidak setuju dengan statement ini, berarti anda mestinya TIDAK SETUJU pula bila teroris diidentikkan dengan pria berjenggot dan memakai baju gamis. Karena anda terlalu bodoh seperti para ‘ksatria antiteror’ kebanggaan negeri ini bila mengidentikkan pria berjenggot dengan teroris. Mereka adalah orang-orang bodoh bila terus mengawasi dan mencurigai pria berjenggot. Bukankah memelihara jenggot itu sunnah Rasulullah SAW?
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk memotong kumis dan membiarkan jenggot.” (HR. Muslim no. 624).
Koruptor itu celananya tidak ngatung, bahkan celananya ‘terseret’ melebihi kakinya sendiri. Lambang keangkuhan dan kemubadziran……
Anda tidak setuju??? Seharusnya anda lebih TIDAK SETUJU bila mereka yang celananya ngatung itu di curigai sebagai teroris. Bahkan mereka mengolok-olok dengan sebutan ‘Pasukan Kebanjiran…’
“Bagian kain sarung yang terletak di bawah kedua mata kaki berada di dalam neraka.” (HR. Al-Bukhori, no. 5787).
Koruptor itu sering lobi suap-menyuap di restoran hotel bintang 5, bawa setumpuk uang di dalam koper untuk menyuap jaksa agar korupsinya semakin lancar….
Anda tidak setuju lagi?? Seharusnya anda tidak setuju bila aktifitas pembinaan keislaman (baca:halaqah) di pojok-pojok masjid diklaim oleh media sebagai salah satu bentuk metode pengkaderan teroris, (lihat saja berita reportase di televisi beberapa hari lalu yang menyudutkan umat isam), mereka yang selalu membawa mushaf dianggap kaum fundamentalis dan radikal, sedang mereka yang tiba-tiba kaya mendadak setelah jadi pejabat publik tidak dicurigai sebagai koruptor…
Ya, kalau yang sering ke masjid dibilang teroris. Berarti mereka yang jarang atau bahkan tidak pernah sholat berjamaah di masjid perlu dipertanyakan lagi keislamannya.
Koruptor itu hobinya clubbing, mengabiskan uang hasil korupsinya yang belum juga habis, saking banyaknya uang rakyat yang dimakan……
Malam-malam sepertinya asyik buat hura-hura bagi para koruptor, menghabiskan uangnya, ke cafe, bar, diskotik bahkan ‘hotel’.Anda tidak setuju? Seharusnya anda lebih TIDAK SETUJU bila para aktifis muslim yang mabit di masjid-masjid di cap sebagai teroris, mereka yang taat beribadah tiap malam, tahajud di sepertiga malam, melakukan aktifitas mabit, daurah dan outbond justru jadi sasaran empuk fitnah media massa.
Koruptor itu selingkuhannya banyak (Biasa..Uangnya digunakan buat mengelabui para wanita untuk jadi selingkuhannya)
Oh,,, jadi yang punya banyak istri (apalagi kalau istrinya bercadar), dianggap teroris ya?? Bagaimana dengan mereka yang punya banyak selingkuhan seperti para koruptor……
Anda tidak setuju lagi?? Seharusnya anda lebih TIDAK SETUJU bila istri bercadar dikait-kaitkan denga istri para teroris.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin: hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)
KAMI TIDAK MEMBELA ATAUPUN MENDUKUNG TERORISME, Bukan…Bukan itu yang kami maksud
AKAN TETAPI KAMI MEMBELA HARGA DIRI KAMI SEBAGAI UMAT ISLAM YANG TERUS MENERUS DILECEHKAN, DIHINA, DIOLOK-OLOK, BAHKAN DINEGERINYA SENDIRIPUN TAK DIHARGAI……………………
“ Lalu mereka berkata: “Kepada Allahlah kami bertawakkal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim.” (Yunus:85)
Komentar Terbaru