Tentang Cila
“Cila..pengen sembuh-sembuhin temen Cila yang sakit. Biar…Bisa maen sama-sama lagi.”
(Kutipan narasi dalam sebuah iklan susu yang membuatku tersentak)
Kadang aku bertanya, apa dulu aku seperti cila? Di usia balitanya, ia punya sebuah cita-cita. Cita-cita yang bukan hanya unttuk dirinya, tapi juga untuk orang lain. Di usia yang belum mampu membedakan secara utuh mana yang baik dan buruk, ia sudah berpikir untuk memberi. Sempat juga aku bertanya, akankah anak-anakku nanti seperti Cila? Meski masih terbata-bata, namun keyakinan akan cita-citanya jauh dari terbata-bata,,, dan akupun kembali bertanya APA CITA-CITAKU, apa manfaat cita-citaku BAGI ORANG LAIN???
Ketika hidup ini sudah diberi makna, maka yang ada adalah sebuah perjuangan cita-cita menuju pengejewantahan cita-cita itu dengan tulus. Denagn tanpa beban dan dengan penuh keyakinan bahwa kebermanfaatan bagi orang lain adalah sebuah sarana bagi kita untuk menjadi hambanNya yang terbaik.
“Khairunnaas anfa’uhum linnaas”
sayangnya aku belum liat tu iklan jup, ga pernah nonton tv je
lha di lantai 2 kan ada tipi..