#17 Ramadhan: Merdeka !/?…


BUDAK DAN ORANG MERDEKA

Akan kusampaikan padamu kisah indah bagai permata
Agar dapat kau bedakan antara budak dan orang merdeka
Budak punya kebiasaan mengulang-ulang
Pengalamannya tidak menunjukkan keaslian
Orang merdeka selalu sibuk mencipta
Tali biolanya bergetar selalu menyanyikan lagu-lagu baru
Kebiasaannya menghindari pengulang-pengulangan
Jalannya tak berputar seperti jarum jam
Bagi budak waktu adalah belenggu
Bibirnya tak henti-henti menyesali nasib buruknya
Keberanian orang merdeka jadi bahan pertimbangan takdir
Ia adalah tangan yang menciptakan peristiwa-peristiwa

(Muhammad Iqbal)

 

17 Agustus 2011. 17 Ramadhan 1432 H.

Enam-puluh-enam tahun yang lalu pertiwi mulai tersenyum. Tapi tak seberapa lama. Karena akhirnya luka yang terasa semakin menyiksa.

pertiwi, aku merindu kibaran merah putih ditebing nan tinggi
menatap langit menghalau mentari
merindui tanah-tanah gersang mulai terbanjiri
dan alang-alangpun menari-nari dalam sepi
 
aku merindui negeri ini tanpa korupsi
tanpa politik dagang sapi
tanpa terpamer budaya kaum jahili.
 
Rabbi, izinkan aku tersenyum menatap pertiwi.
Terbebas dari belenggu dan karat nista yang menghantui.

Lantunan sejarah dikumandangkan, menggema menyeruak memenuhi seantero negeri. Proklamasi. Negeri elok nan rupawan telah berdiri, mencoba menopang diri diatas pijakan kaki sendiri.

“Karena ini tanah kita…”

Kitalah yang berhak untuk mengelolanya. menumbuhkan padi-padi di setiap jengkal pematang sawah sepanjang desa. mengalirkan mata air mata air jernih menuju pematang. menanam patok-patok pohon-pohon raksasa berbintang lima menjulang tinggi mencakar langit. menunjukkan pada dunia bahwa

“Kita masih ada…”

dengan terseok meronta, ingin lepas dari belenggu nista. 

Di sisi lain, anak generasinya…… sudah lupa akan sejarahnya.

Sudah lupa akan berapa tetes darah membanjiri setiap pojok-pojok negeri ini. Sudah lupa berapa juta raga terkapar bersimbah merah di setiap lembar kulitnya.

nasib anak zaman. anak-anak yang tak lagi melantunkan lagu-lagu perjuangan. anak generasi yang lupa akan jasa para pahlawan. anak-anak umur 5 tahunan yang dengan lantang menyanyikan:

luka..luka..luka.. yang ku rasakan
bertubi..tubi..tubi.. engkau berikan
cintaku bertepuk sebelah tangan
tapi aku balas senyum keindahan
bertahan satu CI~INTA…
bertahan satu C.I.N.T.A.

#Pukul 00.15 WIB, Pondokan KKN Unit 87

Malam ke-17 Ramadhan 1432 H

*usai melaksanakan tirakatan di balai desa Bojong untuk menyambut 17-an.

About jupri supriadi

unzhur maa qaalaa walaa tanzhur man qaalaa

Trackbacks / Pingbacks

  1. memutar waktu « .::PUTIH-KUNING-HITAM::. - September 27, 2011

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: