Download Rekaman Kajian Rutin Pagi Hari (KRPH) Masjid Mardliyyah Kampus UGM-Oktober 2010
“Jelajah Hati: Manajemen Stres” oleh Ust. Syatori Abdur Rauf Download Durasi (01:32:04)
“Ruh baru dan kualitas strategi dakwah bag-1.” Oleh Ust. Salim A. FillahDownload Durasi (01:18:47)
“Ruh baru dan kualitas strategi dakwah bag-2.” Oleh Ust. Salim A. FillahDownload Durasi (01:58:53)
“Sejarah Pergerakan Perlawan Palestina.” Oleh Ust. Abdullah SunonoDownload Durasi (01:20:35)
“Beda masyarakat Islam dan kafir dalam memandang seni, Persaudaraan, kemerdekaan dan Humanisme.” Oleh; Ust. Didik Purwodarsono Download Durasi (01:36:27)
“Pakaian, Perhiasan dan hukum memandang Aurat.” Oleh Ust. Ghozali Mukri Download Durasi (01:41:40)
“Tafsir Surat Al-Fath.” Oleh: Ust. Nashir Harits Download Durasi (01:31:31)
Random se random-randomnya..
saat sedang mengerjakan revisi skripsi, tiba-tiba ada sms masuk,
“btw, kapan nikah kak?” | #Jleb, ini anak frontal banget ya -__-”
“emangnya kenapa?”
“mau ngejodohin kakak sama temenku.” | ini lagi, malah tambah frontal
zZzzz…. ini akhirnya jadi malah ngeblog bukan malah nyelesein revisi. Ditanyain sesuatu yang bahkan belum ada rencana dalam waktu dekat ini. Tapi, kalau dipikir-pikir, pertanyaan itu emang bener juga ya. Sekarang pembebanan amanah bukan lagi hanya memikirkan ‘dunia’ yg selama ini mungkin sempit, tapi harus segera beralih pada amanah yang jauh lebih besar.
Waktu yang semakin merangkak meninggalkan masa kini juga harus disikapi dengan persiapan yang lebih matang untuk menatap masa depan. Iya sih, saat ini memang saya pun belum kepikiran ke arah sana, tapi seharusnya kan sudah ada persiapan dari sekarang.
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (QS. 94:7)
“rahasia”
biarkan orang lain menyimpan rahasia… toh pada akhirya Allah akan membuka semuanya..
derajat manusia tak diukur dari seberapa banyak rahasia yang disimpan dan diketahuinya…
biarkan manusia tersebut hanya bergaul dengan sesama pemegang ‘rahasia’, kemudian menganggap teman, sebagai musuh yang harus di jauhi.
biarkan manusia merasa bahwa ialah raja diraja atas segala informasi..
tapi.. yang pasti Allah menggunakan parameter taqwa untuk menilai hambaNya
istirahat fisik dan ruhiyah.
Ada satu masa di mana sedetikpun begitu berarti. namun terkadang puluhan jam berlalu sia-sia untuk sekedar melepas lelah. Pelajaran demi pelajaran mulai terpahamkan bahwa kelelahan fisik itu tidak serta merta dapat dihilangkan dengan istirahat fisik. Kadang, bahkan memang seharusnya kelelahan fisik itu juga harus diterapi dengan rehat ruhiyah.
Hmm, terkadang fisik menuntut untuk diistirahatkan, tapi kita lupa bahwa terapinya ada pada ruhiyah yang sesungguhnya, bahkan rasulullah pernah berkata pada bilal, “Wahai Bilal, istirahatkan kami dengan SHOLAT…”
Allah dulu, Allah lagi…. Allah terus
Sampai pada titik ini saya semakin menyadari bahwa jika semua yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini adalah jawaban atas setiap do’a-do’a yang terpanjatkan. Allah tempat bergantung segala urusan, Allah pula satu-satunya tempat meminta. Allah tempat curhat yang paling setia, Dia yang akan memberikan solusi atas segala curhatan atas problematika yang kita hadapi.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini milikNya. Harta dunia, keindahan semesta, bahkan sampai hati manusia dikendalikan oleh Nya. Dia lah Yang Maha Membolak-balikkan hati. Dia pula yang bisa menggerakan hati-hati manusia agar bisa tertunduk dihadapanNya.
Jika menginginkan sesuatu, mintalah hanya pada Allah. Dimulai dengan ikhtiar yang benar, ibadah yang memperkuat amal, dan tawakkal yang menegarkan setiap hasil keputusan. Prinsip Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus memang benar adanya. Jika semua kesulitan hidup dianggap sebagai sebuah fase kehidupan yang harus dijalani, maka cara menghadapinya bukan menghindar, melainkan meminta ketegaran dan kekuatan untuk bisa menghadapinya dengan baik.
Selama Allah masih dijadikan satu-satunya tempat bergantung, insya Allah, Dia takkan pernah membiarkan kita terjerembab dalam kesulitan-kesulitan atas problematika yang ada. Allah lah jalan keluar atas segala harap dan pinta kita. Yang terpenting adalah, istiqomah selalu di atas jalan yang dikehendakiNya.
Menjadi hamba yang di cintaiNya adalah dengan melaksanakan amalan-amalan yang dicintaiNya dan amalan-amalan kekasihNya, Rasulullah SAW.
Dan.. kemarin siang, Allah menunjukkan ke-Maha-Besaran-Nya kembali saat ujian pendadaran yang jauh di luar dugaan saya sebelumnya. Bahkan dosen pembimbingpun terheran-heran dengan proses sidang yang berjalan satu setengah jam itu. Lagi-lagi saya meyakini bahwa Allah lah penggenggam hati manusia, yang bisa membolak-balikkan hati sesuai kehendakNya. Hingga akhirnya, saat tetes terakhir gerimis siang hari kemarin menyentuh bumi… terucapkan.
“mohon maaf, kami tidak bisa memberi nilai yang lebih lagi pada anda, hanya ini nilai yang bisa kami berikan.”
seorang penguji lain kemudian berkatan, “ya, kami tidak bisa memberi nilai lebih lagi karena nilai kamu sudah maksimal.’
Allahu Akbar…. tak henti-hentinya terucap dalam hati kala itu. Proses persidangan yang belum pernah terbayangkan dan terpikirkan oleh saya sebelumnya, bahkan oleh dosen pembimbing sekalipun.
fabiayyi a-laa-i rabbikuma tukadzdzibaan .
Depok, Sleman 18 Oktober 2012
hatiku seperti apa?
seperti apakah sebenarnya hati mereka itu saat ini…
seperti batu kah? hmm.. jawabannya mungkin bukan. karena kerasnya bukan keras kepala.
seperti baja? mungkin saja, Hati mereka setegar baja, kokoh tak bergeming menghadapi semua persolan ini.
Lalu aku?
Bukan Dilema #1
Dakwah adalah cinta.. dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu, sampai pikiranmu, perhatianmu, berjalan, duduk dan tidurmu..
Memang seperti itulah dakwah, menyedot saripati energimu, sampai tulang belulangmu, sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu.. Memang seperti itulah dakwah….(Alm. KH. Rahmat Abdullah)
selamanya tetap cinta….
Ironi #1
Jika sebuh event “x” diselenggarakan oleh komunitas “x” maka si “x” akan terus membanggakan prestasi kegiatan “x” tersebut… meski jalannya kegiatan “x” tidak sesuai harapan. Dan komunitas “x” pun akan ‘memaksa” komunitas “y” unuk mensukseskan event “x” tersebut…
Akan tetapi jika sebuah event “y” diselenggarakan oleh komunitas “y”, maka si “x” dan komunitas “x” takkan peduli dengan event “y’ tersebut dan tak menganggap adanya event “y” itu bahkan cenderung terus mengecilkan tiap event yang diadakan “y”…
#abaikan
*mulai tidak jelas lagi
sudahlah, terus bekerja, bekerja itu untuk ALLAH…
Komentar Terbaru