zona nyaman
Dalam setiap upaya menggapai cita, kita pasti memiliki hambatan atau lebih tepatnya ujian. Setiap ingin menapaki satu jenjang yang lebih tinggi akan ada ujian-ujian yang kerap kali datang menyapa. Hambatan dan ujian yang datang bisa karena faktor eksternal maupun internal, namun seringnya hambatan itu muncuk dari dalam diri kita sendiri, hingga kita tak mampu berkembang.
Kita tak pernah tahu, sampai batas optimum mana kemampuan kita jika terus berada dalam zona nyaman. Begitu kata orang, zona nyaman bisa menjadi bumerang bagi perkembangan diri seseorang. Banyak yang ingin berada dalam kenyamanan, namun ia lupa bahwa justri dengan kenyamanan itulah yang menghambat kreatifitasnya.
Alkisah, seekor rajawali kesayangan sang raja sedang sakit yang membuatnya enggan terbang tinggi lagi. Ia terus menerus berada dalam dahan yang rindang di sebuah pohon dengan hempasan angin sepoinya. Sang raja, khawatir, bila lama kelamaan ia hanya di dahan pohon itu tak terbang mencari makan, ia akan mati perlahan.
berbagai cara diupayakan agar rajawali itu bisa kembali mengepakkan sayapnya terbang tinggi. namun belum ada hasilnya. suatu ketika sang raja memerintahkan kepada seorang petani yang sudah mengenal sifat rajawali itu. barangkali ia bisa memaksa rajwali itu untuk kembali terbang.
keesokan harinya, ketika sang raja mendatangi pohon tempat rajawali itu, ternyata ia sudah tak ada. di kejauhan tampak rajawali itu sedang terbang dengan lihainya.
sang raja bertanya, “apa yang kamu lakukan wahai petani, hingga sang rajawali bisa kembali terbang tinggi?”
“aku hanya memotong dahan tempat ia biasa hinggap wahai tuan raja.”
dahan itulah, zona nyaman sang rajawali. Seringkali kita memiliki zona nyaman yang menyebabkan kita memiliki rasa malas untuk bergerak , keengganan untuk berkreasi atau bahkan takut untuk mencoba suatu yang baru. jika itu yang terjadi, maka jadilah seperti air yang tetap terdiam menggenang hingga bibit-bibit penyakit bersarang di dalamnya. bergerak, move on, berpindah dari satu fase ke fase lainnya yang lebih menantang itulah yang menjadikan hidup kita lebih hidup. kehidupan akan menjadi lebih dinamis, dan otak ita seolah diajak untuk berpikir setiap hari.
dalam pekerjaan pun adakalanya seperti itu. ada tipe pekerjaan yang membuat kita statis, sulit berkreasi dan seolah hanya menyelesaikan rutinitas saja yang sama sekali ada tantangannya, kecuali tantangan keistiqomahan. namun, ada pula pekerjaan yang menuntut untuk selalu berpikir mendahului waktu kerjanya. berpikir jauh ke depan, merancang strategi, melakukan eksekusi hingga akhirnya kita menemukan solusi-solusi kreatif yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
zona nyaman memang sangat menyenangkan, membuat kita seolah tak ada hambatan. namun justru itulah jebakan yang akan membuat kita semakin tidak berkembang.
Cilegon, 5 Desember 2013
Kalaupun Tidak
Sajak “Kalaupun Tidak”
Kalaupun dia tidak tahu kita menyukainya.
Kalaupun dia tidak tahu kita merindukannya.
Kalaupun dia tidak tahu kita menghabiskan waktu memikirkannya.
Maka itu tetap cinta. Tidak berkurang se-senti perasaan tersebut.
Justeru dengan ngotot ingin bilang, ingin pacaran, ingin aneh-aneh,
Perasaan itu tiba-tiba bermetamorfosis menjadi egoisme
dan sebatas keinginan yang tidak terkendali saja.
Bersabar dan diam lebih baik.
Jika memang jodoh akan terbuka sendiri jalan terbaiknya.
Jika tidak, akan diganti dengan orang yang lebih baik.
*Tere Liye
Komentar Terbaru