#08 Menjadikan hidup lebih hidup dengan al-Qur’an
Berikut ini. Sharing Taujih ustadz Riyadhus Sholihin yang mengisi kajian di Masjid Nurul’Ashri tadi pagi….
Sumber: berbagai BC di grup whatsapp… terimakasih untuk semua yg membroadcast ya.
Menjadikan hidup lebih hidup dengan Al-qur’an…Al ahyaun maal qur’an.
Maka kita harus merintis seterbatas apapun diri kita agar jiwa kita ini hidup, tidak mati.
Ikhtiar yang pertama adalah:
1. Kita menyambut hidayah Al Qur’an itu dengan sambutan yang hangat, tidak bersama Al Qur’an berarti ia dalam kesesatan. ALLAH menyebut hidayah Al qur’an 47 kali. Salah satu cara menyambutnya adalah dengan haqqoh tilawatih.
Salafush sholih saat bulan ramadhan fokus mencari hidayah qur’an, agar jiwa manusia itu hidup.
Bagi yang sudah masuk dalam dunia tahfidzul qur’an terasa dukanya. Saat mulai menghfal terasa jumpalitannya. Dibuka lagi, lupa lagi, dibuka lagi lupa lagi. Saat menghafalnya saja sudah susah, harus dibarengi dengan bangun malam, belum lagi setorannya, satu dua halaman dicapai dengan susah payah. Sebelum setoran dunia terasa sempit setelah setoran legaaa luar biasa.
Harus di dahului perjuangan dengan sholat panjangnya.
Menjadi generasi robbani, menjadi sehat pikiran kita, menjadi bening akal kita, menjadi tajam bashirah kita dengan Al qur’an.
Ada proses siap berlama-lama bersama qur’an, ada proses sedikit waktu tidurnya d waktu malam, ada proses membaca qur’an dengan tartil.cek surah Al muzammil. Kita harus merintis bisa menikmati Membaca al qur’an di saat qiyamul lail. Masih senang hitungin halaman, ada yg kalau buka qur’an masih senang lihat indeksnya dulu. Kalo kita tidak siap dengan suka dukanya, berarti kita tidak siap menghidupkan jiwa kita dengan qur’an.
Bila kita tidak siap bersama dalam halaqoh halaqoh al qur’an maka itu merupakan aib imani. Rintislah jiwa yg tidak pernah puas dengan al qur’an. Ketika sudah selesai ali imran, sudah rindu annisa, selesai annisa sudah rindu al maidah, dan seterusnya.
Maka saat kita bisa menikmati suka duka bersama al qur’an, Allah akan berikan apresiasi. Saat kita siap bermujahadah, siap tilawah yang banyak, maka di syurga ia akan berkata segala puji bagimu yang menghilangkan sedih ini. Masih dilanjut lagi hari ini kita tidak letih lagi karena di dunia kita sudah letih bersama al qur’an.
Al qur’an hanya akan memberikan rahasianya pada para sahabatnya, dan bersahabat berarti hafalkan qur’an, jangan sampai seumur hidup kita hafalan kita masih juz 30 saja. Alangkah malunya ketika bertemu Alloh kita tak punya syafaat apa apa T.T
Ada kotoran-kotoran dalam jiwa kita yang tidak mungkin dibersihkan oleh orang lain, tidak cukup membersihkan diri kita hanya dengan taujih, hanya dengan infak, ada sifat bakhil dalam diri kita, ada sifat keluh kesah yang itu hanya bisa dibersihkan oleh kebersamaan bersama Al qur’an, dan saat kita lemah bersama al qur’an berarti proses pembersihannya akan lemah pula
: Kholash alhamdulillah
Jogja-Banjarmasin.08.Ramadhan1435H
Komentar Terbaru