kenyamanan


kemarin, melintas sebuah kalimat di twitland, isinya kurang lebih seperti ini:

“Dalam ilmu tasawuf, kemapanan itu harus ada yang ngritik, tapi bukan niat benci. Tapi agar kita tidak nyaman dengan makhluk. Dengan itu kita akan kembali kepada Allah SWT. Makanya di dunia kamu akan sakit dengan gesekan sosial, kenapa? karena ketika kamu tidak nyaman dengan makhluk, kamu akan kembali berharap hanya kepada-Nya. Dan hanya berharap ridha-Nya.” – Gus Baha

memang, salah satu sebab kita mendekat kepada Allah, diantara jalannya adalah “ketidaknyamanan” dengan makhluk.

Ketika dikhianati mahkluk, kita langsung teringat bahwa ada zat yang tidak pernah mengkhianati kita. Ia amat sayang pada kita.

Ketika diperlakukan tidak adil, kita langsung teringat, bahwa ada zat Yang Maha Adil.

Ketika makhluk pilih kasih, ada zat yang tak pernah pilih kasih.

Ketika di didepan makhluk penuh topeng pencitraan, ada tempat mengadu dimana topeng-topeng pencitraan tak berlaku.

begitulah, ketidaknyamanan terhadap makhluk bisa menjadi jalan mendekat padaNya, sebaliknya semakin nyaman dengan makhluk, semakin ingin dipuji makhluk, semakin ingin dihargai makhluk, semakin tebar pesona ke makhluk, semakin ingin dihormati makhluk…. maka kita akan lupa kemana tempat semua itu akan dikembalikan.

14/09/21

About jupri supriadi

unzhur maa qaalaa walaa tanzhur man qaalaa

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: