Mungkin
Mengapa ya? Orang yang sabar biasanya sering dipertemukan dengan orang yang ga tahu diri.
Mengapa ya? Orang yang mengalah sering dihadapkan pada orang yang ambisius.
Mengapa ya? Orang yang mencoba ikhlas sering mendapat teman pengkhianat.
Mengapa ya? Orang yang berusaha sebaik mungkin, dipertemukan dengan orang yang cuek dengan proses.
Mungkin… supaya kesabarannya itu sabar se sabar-sabarnya.
Mungkin… supaya keikhlasan itu murni seikhlas-ikhlasnya.
Jakarta, 30/06/22
Parkinson’s Law
work expands so as to fill the time available for its completion
Parkinson’ Law

Seorang Sejarawan Inggirs, Cyril Northcote Parkinson, menulis teori bahwa pekerjaan berkembang untuk mengisi waktu yang tersedia. Artinya, ketika seseorang diberikan waktu 1 bulan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, maka ia akan menyelesaikan tugas tersebut dalam jangka waktu satu bulan. Meski sesungguhnya tugas itu bisa selesai dalam waktu 1 pekan.
Fenomena ini sering ditemukan pada orang-orang yang terbiasa menunda-nunda pekerjaan. Biasanya mereka akan lebih sibuk di akhir-akhir tenggat waktu yang diberikan sementara di awal waktunya terlalu membuang banyak waktu. Di sisi lain, ada juga orang yang mengeluarkan effort terbaik di awal, namun ketika melihat tenggat waktunya masih jauh, ia sengaja mengulur-ulur waktu pekerjaan tersebut agar selesai “tepat waktu”.
Ada sebagian orang yang berpikir tentang berapa banyak waktu yang tersedia, bukan berapa banyak waktu yang dibutuhkan. Mindset seperti inilah yang akan membuat kita terjebak pada rutinitas yang sebenarnya tidak diperlukan. Terlalu banyak waktu yang di sia-siakan untuk hal yang tdak produktif.
Disclaimer:
Di sisi lain, seorang juga kadang sengaja mengulur waktu, agar dia tidak diberi beban beruntun. Biasanya ketika di beri target pekerjaan selesai 1 bulan, lalu ia mampu menyelesaikan hanya dalam waktu beberapa hari saja, bertubi-tubi perkerjaan akan selalu dibebankan ke dirinya.
adil sejak dalam pikiran
Kalau sesuatu disampaikan oleh orang yang punya kuasa dan legitimasi, ramai sahut bersahutan merespon, kalau hanya disampaikan oleh remah-remah rengginang, abaikan.
~ memoar sang penjilat
The Art of Thinking Clearly
Pada dasarnya setiap orang rentan mengalami kesalahan dalam berpikir. Namun bukan berarti kita tidak berusahan untuk menjadi lebih baik lagi. Dalam buku The Art of Thinking Clearly karya Rolf Dobelli disebutkan beberapa tipe kesalahan dalam berpikir:
- Survivorship Bias: Kesalahan logika karena kita hanya fokus pada orang/benda yang sukses saja dan mengabaikan yang gagal.
- Sunk Cost Fallacy: Kecenderungan orang untuk terus bertahan dalam kondisi yang buruk, walaupun kondisi di masa depan sulit membaik. Hal ini terjadi karena orang tersebut sudah terlanjur menghabiskan banyak waktu, uang, energi untuk bertahan.
- Confirmation Bias: kecenderungan mencari informasi yang mendukung pemikiran atau prinsip yang di anut sebelumnya. Dan menyingkirkan fakta yang bertentangan.
- Illusion of Control: Kecenderungan untuk percaya hal yang dikontrol, padahal tidak.
- Social Proof: Kecenderungan seseorang untuk mengikuti mayoritas. Kita merasa perilaku kita benar apabila mayoritas orang melakukan. Cenderung tidak ingin terlihat berbeda.
Mengetahui penyebab bias pikiran tidak memuat kita jadi kebal atau tak mungkin terpeleset dalam bias pikiran tersebut. Namun, hal tersebut bisa membuat kita menjadi lebih bijak dan berusaha memiimalisir dampak bias pikiran yang negatif.
Bogor, 21/6/2022
sibuk ≠ produktif

Kenapa kita sibuk?
Ada 2 hal yang bikin kita ngerasa sibuk banget.
- Busy Bandwagoon: Ada pressure bagi kita untuk selalu menyelesaikan to do list, dan merasa bersalah jika satu atau sebagiannya tidak dikerjakan.
- Infinity Pool: Hal yang sering muncul mengganggu aktivitas kita, semacam kolam konten yang ga ada habisnya. misal scrolling story orang lain, yang kalau kita habiskan 8 jam sehari pun tidak akan pernah selesai.
Jake Knapp & John Zeratsky, salah satu toko dibalik hadirnya Gmail dan Youtube menulis sebuah buku berjudul Make Time: How to focus on what matters everyday.
Ada kurang lebih 87 tips yang dijelaskan dalam buku tersebut. Namun secara sederhana, kumpulan tipsnya terbagi menjadi 4 konsep besar:
- Highlight: Cari satu aktivitas yang jika itu dikerjakan, kita langsung merasa produktif dan puas mengerjakan itu. Biarpun capek secara fisik namun menghadirkan semangat secara mental.
- Laser: Singkirkan hal-hal yang memang tidak menjadi tools pendukung aktivitas keseharian kita. Jikapun ada, cari yang betul-betul works dan mendukung pekerjaann kita.
- Energize: Mencari cara untuk me-recharge kembali fokus, pikiran dan raga kita untuk selalu on fire.
- Reflect: Evaluasi apakah ada aktifitas yang memang tidak diperlukan. Mana yang perlu dieliminasi dan mana yang perlu tetap dijaga untuk menjadi sebuah habit.
Bogor, 15-Juni-2022
satu persen

Kutipan gambar di atas berasal dari buku “Atomic Habits” karya James Clear. Dalam buku tersebut, beliau menjelaskan bahwa untuk melakukan perubahan besar dimulai dengan perubahan-perubahan kecil (atomic). Dan untuk memulai perubahan kecil itu perlu konsistensi yang cukup panjang. Satu persen perbaikan setiap hari, mungkin belum terlihat perubahannya di hari ke-2, ke-3 dan seterusnya, namun jika perubahan-perubahan kecil itu di akumulasikan dalam jangka waktu yang panjang, terlihatlah bahwa usaha yang ditempuh mencapai hasil yang tak terduga sebelumnya dalam tren exponensial.
tak sadar
sebetulnya hanya cukup punya hati dan pikiran untuk menngetahui.
adakah ruang-ruang kemanusiaan itu penuh kehangatan.
atau memang sengaja tertutup debu-debu kedengkian, kesombongan, dan maaf (kesongongan: another level of sombong).
berharap manusia untuk sadar akan apa yang mereka perbuat adalah percuma. karena mereka tak pernah mau sadar. ataukah tak memiliki hati dan pikiran?
kini, semakin jelas. bahwa level seharusnya yang kita tempuh bukanlah berharap pada manusia, tapi pada sang pemilik hati dan pikiran manusia, Allah SWT
07-06-2022
Komentar Terbaru