tak sadar


sebetulnya hanya cukup punya hati dan pikiran untuk menngetahui.

adakah ruang-ruang kemanusiaan itu penuh kehangatan.

atau memang sengaja tertutup debu-debu kedengkian, kesombongan, dan maaf (kesongongan: another level of sombong).

berharap manusia untuk sadar akan apa yang mereka perbuat adalah percuma. karena mereka tak pernah mau sadar. ataukah tak memiliki hati dan pikiran?

kini, semakin jelas. bahwa level seharusnya yang kita tempuh bukanlah berharap pada manusia, tapi pada sang pemilik hati dan pikiran manusia, Allah SWT

07-06-2022

About jupri supriadi

unzhur maa qaalaa walaa tanzhur man qaalaa

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: