Kapan nikah?
Pertanyaan ini pasti sering muncuk pas lebaran kayak gini. apalagi kalau berkunjung ke rumah sodar-sodara…. langsung aja ditembak tuh sama engkong-engkong dan mbah-mbah. 😀
Kapan nikah? | Nunggu Soeharto turun | #versiaktifisreformasi
Kapan nikah? | Klo MU juara Champions | #versiManUmania
Kapan nikah? | Ntar klo udah S3 | #versiAkademisi
Kapan nikah? | #kemudianHening | #versiGalau
Kapan nikah? | #kemudianNangis | #versiGalauKuadrat
Kapan nikah? | *nunjukin bayi* | #versiNggaUpdate
Kapan nikah? | Masih enak pacaran | #versiWaspadalah
Kapan nikah? | Loe ndiri kapan? | #versiTegar
Kapan nikah? | Sekarang aja yuk | #versiNgarep
Kapan nikah? | Nunggu gaji gue 10jt per bln | #versiNggaPuas
Kapan nikah? | Ntar, abis maen tuiter gue jawab | #versiNgeles
Kapan nikah? | Mhn maaf lahir batin yaaa! | #versiNggaMauJawab
Kapan nikah? | Pacar aja lom punya… | #versiNggaNyambung
Kapan nikah? | Ngga penting! | #versiJanganNanyaDong
Kapan nikah? | …gravitasi bulan itu seperenam dari bumi… | #versiSiapaNih?
Kapan nikah? | Doain segera yaaaa!!? | #versiFavoritPemirsa
Kapan nikah? | *pecahin piring* | #versiSensi
Kapan nikah? | Ni, undangan buat loe | #versiHappy
Kapan nikah? | Jodoh di tangan Tuhan | #versiReligi
Kapan nikah? | Ntar, di adegan terakhir | #versiSinetron
Kapan nikah? | *pura2nggadenger* | #versiBerdoa
Kapan nikah? | Habis panen kopi | #versimusimpanen
Kapan nikah? | Gue udah “menikah” dgn dakwah | #edisiMujahid
Kapan nikah? | Siapa loe ngurusin moral gue? | #edisiBigot
Kapan nikah? | Ntar klo gue udah evolusi jd transformer | #edisiDarwiner
Kapan nikah? | Neraka itu hoax meeen | #edisiLiberal
Kapan nikah? | Ntar klo 1 dibagi 0 udah ktmu jwbnya | #edisiSaintisAmbisius
Kapan nikah? | kegalauan itu bukan untuk diumbar2 sih.., harus lebih pada konsentrasi dan munajat pada Allah :)) | #versiDiemDiemAja
Kapan nikah? | Emangnya kenapa? | Gue mau nawarin catering, tenda sekaligus organ tunggal | #versiEntrepreneur
Memang pertanyaan itu kdg bikin galau, bahkan bisa sampe emosi, tapi sesungguhnya itu wajar & manusiawi. Refleksi kepedulian sang penanya. Perempuan sering di pihak yg heran “mengapa para laki2 itu tdk sgra menikah” tp jarang yg berani nanya langsung. Takut salah tafsir. 🙂 Sebaliknya para laki2 itu sejatinya sdh berjuang siang-malam banting tulang muter otak buat sgra mencukupkan bekal utk menikah, habis2an, Jd pesan sayah utk yg laki2, trslah berjuang & berdoa. Jgn mikirin calon & deadline dulu, malah stres ntar. Kerahkan segenap kemampuan. Utk yg perempuan, mari jaga diri msg2. Tdk perlu resah bin galau dgn pertanyaan2 semacam itu. Berikan persiapan yg terbaik utk suami kelak. Contohlah nabi Adam as saat istrinya blm diciptakan, dlm Quran diceritakan bhw ia menyibukkan diri dgn belajar, tepatnya nama2 benda. Semakin byknya makna kata yg dikuasai menunjukkan makin tingginya kecerdasan. Itulah yg dilakukan moyang kita nabi Adam as. Setelah masing2 dipisah di muka bumi pun Adam as & istrinya galau, rindu & merasa sgt kehilangan. Sama persis spt msg2 yg bujang. 🙂 Bisa diartikan msg2 dr kita pasti sdh disiapkan pasangan sejak sebelum kita dilahirkan di muka bumi. Yakin, semua itu berpasang-pasangan. Klo sdh yakin dgn konsep jodoh, ada baiknya jg kita tdk “sembarangan” menempatkan seseorg ke sebuah posisi terhormat dlm hati kita. OK? 🙂 Kosongkan tempat spesial di hati itu sebisa mgkn, persembahkan kpd yg benar2 layak menempatinya. Istimewakanlah ia dgn istimewa. 😉 Bgmn kita tahu jodoh kita? Kita takkan tahu. Konon sampe nikah pun kita tdk tahu pasti. Kita hanya bisa merasakan & perasaan itu bs salah.
sumber: @PKSJerman
#edisi postingan refreshing pasca ramadhan 😀
FAQ yang sering muncul pas lebaran…
sumber: @PKSJerman
Jadi tuips, kesimpulannya, pertanyaan org2 pas lebaran itu menyesuaikan penampakan usia… #FAQLebaran
Klo usia 0 – 4 thn ditanya “namanya siapa?” … walo msh bayi tetep ditanya gitu ~ #FAQLebaran
Trus, 4 – 12 thn pertanyaannya “skrg kelas berapa?” gitu ~ #FAQLebaran
Berubah lagi, 12 – 17 thn ditanya “mau jadi apa?” atau “mau kuliah di mana?” ~ #FAQLebaran
Makin sulit, 17 – 22 thn org nanya “mau kerja di mana?” ~ #FAQLebaran
Dan seringnya usia 20 – 24 thn dpt pertanyaan “kapan lulus?” ~ #FAQLebaran
Usia 23 – 28 thn yg byk ditanya adl “kerja di mana?” ~ #FAQLebaran
Ujungnya, 24 thn ke atas apalagi semcam tampak blm, FAQ -nya “kapan nikah?” #eaaa ~ #FAQLebaran
#edisi postingan refreshing pasca ramadhan 😀
10 Fakta Akun PKS Jerman
sekilas kalau kita ngebayangin akun ini, pasti yang terbayang adalah twit-twit berbau politik, bahasa-bahasa kalangan elit sampai agenda-agenda para pejabat terkait. Tapi ternyata…….ini akun pks paling gokil yang pernah saya follow 😀 (lebih jelasnya langsung ke TKP aja deh :D)
1. Akun ini dibuat pd tgl 18 Maret 2011 ~ #10FaktaAkunPKSJerman
2. Sejak dibuat hingga skrg, akun ini telah berganti avatar sebanyak 15 kali ~ #10FaktaAkunPKSJerman
3. Akun ini dikelola dgn prinsip a la Jerman, yakni aturan yg tegas & mengikat ~ #10FaktaAkunPKSJerman
4. Aturan tegas itu jg diterapkan pd identitas, tdk ada urusan personal admin yg diijinkan melalui akun ini ~ #10FaktaAkunPKSJerman
5. Di dlm koridor aturan tsb, admin (entah 1 atau byk) diijinkan berkreasi dlm prinsip2 kepatutan bersama ~ #10FaktaAkunPKSJerman
6. Admin (bisa 1 atau byk, bisa ce atau co) hrs sesuai dgn karakter di bio: “6Ok1L4b15 + aktifis + saintis” ~ #10FaktaAkunPKSJerman
7. Admin melayani segala topik yg menarik utk dibahas via tuit & tdk melayani tuitwar yg mengarah pd slg ejek ~ #10FaktaAkunPKSJerman
8. Sejauh ini, semua tuit diluncurkan dari wilayah Republik Federal Jerman di Eropa ~ #10FaktaAkunPKSJerman
9. Sejauh ini, di Jerman pun tdk ada yg bisa memastikan siapakah (atau siapa sajakah) admin, kecuali bbrp gelintir ~ #10FaktaAkunPKSJerman
10. Akun ini tunduk sepenuhnya pd instruksi PIP PKS Jerman (setingkat DPW propinsi) melalui “jalur khusus” yg ada ~ #10FaktaAkunPKSJerman
Bonus: admin akun ini (1 ataupun byk) wajib memahami dasar2 ilmu intelijen #eaaa ~ #10FaktaAkunPKSJerman
#edisi postingan refreshing pasca ramadhan 😀
Pengajian PKS digrebek Gan!!!!
Mencuatnya kasus isu NII (Negara Islam Indonesia) dan pengusung Ideologi Khilafah, membuat masyarakat phobia dengan berbagai pengajian Islam. Hal inilah yang menjadikan beberapa masyarakat semakin waspadah terhadap orang-orang yang melakukan pengajian Islam.
Namun terdapat peristiwa yang menggelikan terjadi di Mojokerto beberapa waktu lalu. Sebagaimana biasanya, PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang mewajibkan kadernya untuk membuat pengajian pekanan bergantian dirumah setiap kader, dengan membahas keimanan, dunia islam dan rencana program kerja kegiatan PKS dimasing-masing daerah, kecamatan hingga desa. Hingga harus dicurigai sebagai pengajian NII.
Ketika pengajian sedang masuk tilawah Al Quran (pembacaan Al Quran) beberapa warga langsung berdatangan dengan membawa TNI, Polri dan SatPol PP. Beberapa orang terlihat sedikit emosi ketika berdialog dengan salah satu ustadz PKS yang tengah mencoba menenangkan massa dengan sabar. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, beberapa Polisi dan TNI mencoba untuk meredahkan ketegangan tersebut. Disinilah peristiwa yang sedikit membuat kita tersnyum.
Ketika seorang anggota Polisi mencoba untuk melerai massa yang sedang emosi, tiba-tiba “Loh… Sampeyan ada disini mas?” kata anggota polisi tersebut sedikit kaget. Tidak disangka, anggota polisi tersebut mengenal ustadz PKS tersebut, karena mereka teman bermain saat masih kecil. Tetapi yang tidak kalah lucunya beberapa anggota TNI kaget “Loh, sampean ada disini?” ucap salah satu anggota TNI. Ternyata tidak disangka ustadz PKS tersebut adalah senior yang mengajar Karate para TNI. Anehnya, beberapa anggota Satpol PP malah lari. Karena para anggota Satpol PP tidak tahu bahwa pengajian yang akan digerebeknya ternyata diisi oleh ustadz PKS yang juga salah satu anggota dewan di Mojokerto. Setelah emosi para warga sudah mulai meredah, ustadz PKS yang juga salah satu anggota dewan tersebut memberikan informasi mengenai pengajian wajib yang harus diikuti oleh setiap kader PKS untuk menambah keilmuan agama dan mendapatkan berbagai informasi-informasi, baik keputusan partai dan kegiatan partai.
Terlihat beberapa warga malu, karena ternyata pengajian yang mereka kira pengajian NII malah diisi langsung oleh anggota dewan, bahkan mereka ada yang kagum karena ada anggota dewan yang langsung ”turun-gunung” mengisi pengajian dirumah salah seorang kader partainya. Usut punya usut… ternyata orang-orang yang membuat isu pengajian tersebut adalah pengajian NII lantaran dari beberapa orang yang sakit hati terhadap salah satu kader PKS yang rumahnya ditempati untuk pengajian tersebut. Dan salah satunya juga adalah anggota Satpol PP yang ikut melarikan diri bersama teman-temannya yang lain.
Salah satu warga berkata ”Lha nek saget, warga nggeh diajak ngaji bareng ustadz. Nggeh jarang-jarang teng mriki wonten anggota dewan seng marani. Opomaneh maringi ceramah agama, jarang teng mriki! ” (Kalau bisa, warga juga diajak ngaji bersama ustadz. Yah jarang-jarang disini ada anggota dewan yang datangi. Apalagi memberikan ceramah agama, jarang disini). Ustadz PKS tersebut langsung merespon dengan baik usulan warga, dengan siap untuk mengadakan pengajian bersama warga.
sumber: http://www.dakwatuna.com/2011/06/12697/pengajian-pks-digerebek/
Hasil Perhitungan Suara Pemira UGM 2010
Hasil Akhir Penghitungan suara Capresma UGM:
Sabtu, 25 Desember 2010, pukul 19.45 WIB
1. LUTHFI HAMZAH HUSIN —> 4037 suara (37,74%)
2. IRWAN RIZADI —> 1546 suara (14,45%)
3. BUDI RAHARJO —> 1303 suara (12,18%)
4. YUSRO —> 981 suara (9,17%)
5. ARYA BUDI —> 816 suara (7,63%)
6. RARAS —> 737 suara (6,89%)
Tidak Sah —> 889 suara (8,31%)
Abstain —> 387 suara (3,62%)
::Dirilis oleh Partai Bunderan UGM::
Pemira Legislatif
1. BUNDERAN —->2452 suara (24,79%)
2. MACAN KAMPUS—> 1376 suara (13,91%)
3. KAMPUS BIRU —> 1359 suara (13,74%)
4. BOULEVARD —> 948 suara (9,58%)
5. SAYANG MAMA —> 879 suara (8,89%)
6. SRIKANDi —> 656 suara (6,63%)
7. BALAIRUNG —> 564 suara (5,7%)
8. PKM —> 358 suara (3,62%)
9. FLP —> 305 suara (3,08%)
seuntai hikmah manhaj haraki (bag-1)
KARAKTERISTIK PERIODE KEEMPAT
(NEGARA DAN PENGUATAN PILAR-PILARNYA)
(Disarikan dari buku “Manhaj Haraki” karya Syaikh Munir Muhammad al-Ghadban)
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi mereka yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. Yusuf [12]:111)
Periode Madinah terbagi menjadi dua tahapan besar yang berbeda:
Tahap pertama: Tahap Mendiriikan Negara dan Berakhir dengan Perang Khandaq
Tahap Kedua: Tahap Pertolongan Allah dan Kemenangan. Bermula dari perjanjuan damai Hudaibiyah hingga wafat Nabi SAW.
1. Gencatan Senjata Bersama Musuh-Musuh selain Kaum Quraisy dan sekutu-sekutunya
a. Piagam Madinah dan Genvatan Senjata bersama Yahudi
b. Hubungan dengan orang-orang Musyrik
c. Perjanjian damai dengan Bani Dhamrah
d. Perjanjian Menghentikan Agresi dengan Bani Mudlij
e. Berdamai ddengan Penduduk Daumatul Jandal
2. Membangun Basis yang Kokoh
Tahap Pertama: Perjanjian antara masyarakat Muhajirin dan Anshar
Tahap kedua: Mempersaudarakan antarpribadi dari kalangan Muhajirin dan Anshar
Tahap ketiga: Mempersaudarakan antarsesama kaum Muhajirin
3. Deklarasi Negara Islam
a. Pembangunan Masjid
Masjid sebagai basis operasional segala urusan dan tempat memulainya pergerakan.
b. Pengumandangan Adzan
c. Pemerintahan
4. Opsi Perang
Saat kekuatan thagut di beberapa negeri memaksa agar sebagian tokoh pergerakan Islam deiserahkan kepada mereka, dengan kompensasi kesertaan negeri itu dalam sebuha pergaulan atau perkumpulan antarnegara, kita tidak punya pilihan lain selain perang melawan jahiliyah.
5. Komunitas Kaum Paganis di Madinah
Disaat para pemimpin negara Thagut mengancam akan membantai penduduk yang selama ini aman dan damai jika mereka berani melindungi Mujahidi, mereka juga sangat antusias untuk mengirim antek-anteknya guna menegaskan bahwa perang, peenumpahan darah, dan rasa takut itu muncul karena keberadaan para Mujahidin itu serta semua sepak terjang mereka melawan kekuasaan yang semena-mena. Orang-orang umum biasanya sangat mementingkan kepentingan jangka pendek mereka dan ini membuat mereka serta merta menyambut propaganda semacam ini. Mereka lalu memihak kepada kekuasaan yang semena-mena untuk melawan saudara-saudara mereka, yaitu para Mujahidin.
6. Menceraiberaikan Komplotan itu dengan sentimen Nasionalisme dan kekeluargaan
Pemuda daakwah harus belajar pada sikap nabi dalam karakteristik ini, saat mereka melihat para qiyadah (pimpinan) dakwah dalam salah satu periodenya sedang mencari kepentingan bersama dengan musuh-musuhnya agar mereka berada dalam satu barisan dalam menghadapi musuh yang lebih berbahaya dan lebih besar. Saat mereka melihat para qiyadah dakwah menerima dialog dengan sentimen nasionalisme dan kebangsaan, atau ketika mereka sedang berbicara tentang kaum dhu’afa dalam salah satu strata masyarakat yang terzhalimi, diman akepentingan bersama itu dibicarakan dalam pertemuan berkala dengan satu musuh untuk melawan musuh lainnya.
7. Upaya pemecahbelahan Barisan Islam
Kita akan terjerembab ke dalam penghianatan jika membenarkan apa yang disebarkan oleh musuh-musuh tentang kita, baik itu merupakan kebenaran atau kebatilan, lalu dengan itu kita putuskan duduk perkaranya.
Penanganan terhadap kelompok-kelompok yang sedang diadu domba haruslah sesuai dengan tingkat pemahaman mereka dan rasa kepemilikan mereka terhadap barisan Islam.
8. Musuh Melecehkan Norma-Norma dan Kepentingan Sendiri
Perilaku musuh-musuh Allah dalam peperangan mereka melawan Islam dan kaum Muslimin, membuat mereka mulai berseberangan dengan nilai-nilai paling sederhana dan kebiasaan baik yang selama ini mereka jaga.
Para pemuda Islam harus tetap menyampaikan kalimat kebenaran dengan penuh kekuatan, disaat mereka tidak menemukan alternatif lain di hadapan mereka kecuali harus mengatakan keberadaan itu, sedangkan penyebutan kebenaran itu akan menjadi perang psikologis yang dapat menciutkan nyali musuh.
9. Bahaya Mengancam Qiyadah
Semua pemuda Islam harus selalu siaga untuk menghadapi serangan mendadak walaupun mereka sekelas qiyadah, khususnya ketika musuh kemungkinan berada diantara barisan prajuritnya.
Gerakan islam yang telah banyak kehilangan qiyadah dan para pemimpinnya karena pembunuhan, harus memahami permasalahan ini, sebagai bentuk pengamalan terhadap Sunnah Rasulullah SAW. Harus ada yang menjaga qiyadah-nya untuk menyelamatkan mereka dari serangan musuh karena penjagaan Allah hanya diberikan kepada Rasulullah SAW.
Jika para pimpinan dalam gerakan Islam mengandalkan keadilan, kesalehan dan ketaqwaan, maka mereka lebih memerlukan penjagaan, sebab musuh tidak tahan terhadap keberadaan mereka. Akan tetapi, mungkin diantara barisan kaum muslimin sendiri ada yang menentangnya, lalu mereka terbunuh di tangan anggota barisan kaum muslimin sendiri.
10. Kondisi Perang dan Bersatunya semua kekuatan
Tidak berarti bahwa ketika negara Islam sudah berdiri, maka urusan dengan musuh Islam selesai. Sesungguhnya pertempuran melawan musuh untuk mendirikan negara Islam baru merupakan tahapan awa di jalan ini. Ia hanyalah pertempuran pembukaan dalam sejarah peperangan dan merupakan titik tolak. Semua peperanga, pertempuran dan operasi militer terjadi setelah berdirinya negara Islam. Jika gerakan Islam perlu mengerahkan sebagian kekuatannya sebelum berdirinya negar Islam, ia lebih perlu mengarahkan kekuatannya untuk menjaga kaumMuslimin dari dunia Timur dan Barat untuk menjaga negar Islam.
Qiyadah Islam harus mempersiapkan segala kemungkinan, tidak boleh ada asumsi di kalangan ppemuda bahwa keberhasilan dalam pertempuran pertama adalah dengan selesainya persoalan dengan musuh. Akan tetapi, keberhasilan perang adalah dengan selsesainya satu babak lalu dilanjutkan dengan semangat tinggi kepada babak kedua. Jihad akan terus berlangsung hingga hari kiamat daan pada rambut kepala kuda terdapat ikatan kebaikan hingga hari kiamat. Karenanya, qiyadah Islam harus mempersiapkan kekuatannya untuk menghadapi musuh secara kontinu dengan semua yang dibutuhkan dalam sebuah konfrontasi: senjata, prajurit, harta benda dan amunisi.
untuk membaca Karakteristik Periode Ke Tiga silahkan klik https://salamic.wordpress.com/2010/11/15/sekarat-hikmah-manhaj-haraki-bersambung/
sleman::17-11-10::12.35
(lanjutan) sekarat hikmah manhaj haraki periode ketiga
KARAKTERISTIK PERIODE KETIGA (MENDIRIKAN NEGARA)
(Disarikan dari buku “Manhaj Haraki” karya Syaikh Munir Muhammad al-Ghadban)
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi mereka yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. Yusuf [12]:111)
(lanjutan dari….https://salamic.wordpress.com/2010/11/15/sekarat-hikmah-manhaj-haraki-bersambung/)
11. Pembentukan Pemerintahan Islam melalui Pemilihan
Konsep pemilihan dalam sistem pemerintahan Islam merupakan konsepsi yang sangat mendasar. Anehnya, ditengah barisan gerakan Islam ada orang yang mempertanyakan prinsip ini. Mereka yang mempertanyakan prinsip ini berpandangan bahwa amir dalam Islam adalah hakim mutlak yang tidak boleh dibantah kecuali jika ia bermaksiat kepada Allah. Jika pimpinan sudah menentukan pilihan maka pendangan-pandangan dari bawah (basis) tidak perlu digubris. Ini adalah pandangan-pandangan keliru.
12. Pemimpin Menentukan Pertempuran
Untuk melakukan pertempuran dilakukan persiapan. Kewajiban para prajurit adalah senantiasa siap membawa pedang di setiap saat.Sedangkan, kewajiban pemimpin adalah jauh lebih besar dari itu; mengkaji ribuan kemungkinan berhasil atau gagal dalam melancarkan pertempuran.
13. Pemimpin Menentukan Kelahiran Negara Islam
Mengumumkan suatu peperangan melawan negara kekadfiran atau mengumumkan berdirinya negara Islam sangat terkait erat dengan berbagai kapasitas yang dimiliki olleh jama’ah Islam yang bekerja secara terencana dan tertata rapi. Masalah seperti ini tidak boleh dilakuka secara emosional, tetapi harus dilakukan berdasarkan keputusan pimpinan yang telah mengkaji segala aspek dan kemungkinannya.
Sesungguhnya pengumuman berdirinya negara Islam terkat erat dengan kondisi-kondisi yang tersedia untuk itu, berdasarkan penilaian pimpinan, bukan berdasarkan penilaian individu.
Kemashlahatan politik kadang-kadang menuntut penundaan pengumuman identitas revolusi Islam atau gerakan Islam tersebut, sebulan kemuudian atau bahkan bertahun-tahun. Keterlambatan atau penundaan ini bukanlah bentuk penyimpangan dari Islam. Juga bukan merupakan sebuah kesalahn jika orang-orang yang melakukan revolusi tersebut tidak segera berbicara tentang Islam, bahkan mereka menyebutkan sebagian prinsip nasionalisme guna menutupi sampai tercapainya tamkin ‘kekuasaan’ secara mantap.
Jika pemimpin menyembunyikan sebagian masalah pada para prajuritnya, maka tidak boleh dituduh sebagai pendusta, menipu atau menyesatkan, sekalipun kondisi memungkinkan untuk menyampaikannya. Hal ini tercermin pada peristiwa ba’iat aqabah yang disembunyikan oleh Rasulullah kepada kaum Muhajirin kecuali hanya Abu Bakar dan Ali saja.
Tidak dapat disalahkan jika sebuah gerakan Islam tidak bisa bertindak secara langsung untuk melindungi salah seorang anggotanya. Mungkin karena kapasitas yang belum memadai atau karena kemashlahatan dalam perencanaan, supaya tidak diketahui hubungannya dengan orang yang bersangkutan.
14. Dimulainya Perang Informasi Antara Kedua Negara
Sebenarnya, media massa Islam telah siap sejak awal karena ia memiliki pengaruh yang sangat besar bahkan lebih tajam dari pedang.
15. Memilih Tempat Hijrah dan Membentuk Komunitas di dalamnya secara Sirriyah
Ketika gerakan Islam kontemporer di suatu negeri bertolak dalam jihadnya menegakkan negara, maka tidk ada pilihan dihadapannya selainnegara tetangga thagut kafir tersebut sebagai markas tajammu’ –nya. Gerakan Islam secara umum, dalam mencari tepat (bertolaknya pergerakan) tidak selalu memiliki kebebasan memilih. Kadang-kadang situasi dan kondisi memaksanya pada suatu tempat yang sama sekali tidak cocok. Tetapi ia harus menerimanya sampai ditemukan tempat yang lebih cocok.
16. Konspirasi Musuh untuk Membunuh Qiyadah
Pembunuhan qiyadah merupakan sasaran utama musuh. Para musuh itu beranggapan bahwa terbunuhnya seorang pemimpin berarti menupas secara total jihad dan revolusi. Kendatipun peran seorang amir dalam sebuah jama’ah sangat besar, tetapi anggapan para musuh itu tidak selamanya benar. Mungkin ia akan menimbulkan kendala dalam gerakan atau menggagalkan revolusi, tetapi nilai-nilai Islam yang telah masuk ke dalam jiwa-jiwa para pemuda da’wah tidak mungkin akan terkikis habis karena terbunuhnya pemimpin.
17. Kecerdasan Perencanaan Manusia dalam Hijrah
- Tidurnya Ali di Tempat Tidur Nabi SAW
Jibril mendatangi Rasulullah SAW seraya berkata: “Jangan engkau tidur malam ini ditempat yang biasa kamu tiduri.”
Kita perlu menyadari kewajiban kita dalam melakukan persiapan untuk menghadapi musuh kendatipun kita bergantung sepenuhnya kepada Allah. Kita tidak boleh menoleransi kelemahan, kekurangan dan keteledoran dengan dalih takdir kemudian meratap karena pertolongan Allah tidak kunjung tiba kepada kita, padahal kita sendiri yang bertanggung jawab atas semuanya itu.
- Keluar di Siang Hari
“Biasanya….” kata Aisyah “…Rasulullah SAW selalu datang ke rumah Abu bakar pada pagi hari atau sore hari, kecuali pada saat beliau diizinkan untuk berhijrah darii Mekkah meninggalkan kaumnya. Rasulullah SAW datang kepada kami di pertengahan kami, pada saat yang tidak biasanya beliau datang.”
Pada siang hari, orang-orang Mekkah sangat sedikit yang berkeliaran di luar rumahnya. Apalagi waktu itu merupakan bulan terakhir dari bulan-bulan musim panas.
- Keluar dari pintu belakang
“…Kemudian keduanya keluar dari pintu belakang rumah Abu Bakar…”
Keluar dari ‘pintu rahasia’ yang jauh dari pengawasan berarti suatu keharusan untuk selalu menjaga sirriyah dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan perencanaan musuh dan pengawasannya.
- Menuju ke Gua
“…Kemudian keduanya berangkat menuju ke gua Tsuur lalu masuk ke dalamnya…”
Keberangkatan Rasulullah ke arah Gua iani telah mengecoh musuh dan menggagalkan rencana mereka karena musuh akan terfokus pada jalan menuju Madinah.
- Gua terletak di Luar Jalur Madinah
Gua Tsur terletak di sebelah selatan Mekkah. Tidak terletak di antara jalur Mekkah-Madinah yang berada di sebelah utara Mekkah.
- Intelijen di Mekkah
“Abu Bakar r.a memerintahkan anaknya, Abdullah bin Abu Bakar, supaya mendengarkan komentar penduduk Mekkah di siang hari, kmudian pada sore harinya ia sampaikan kepada Rasulullah SAW dan Abu Bakar.”
Semakin mengetahui realitas musuh dan rahasia-rahasianya, maka pimpinan akan semakin berhasil dalam melaksanakan program dan rencana-rencananya.
- Jaminan Perbekalan
“…Seriap sore, Asma’ binti Abu Bakar berangkat membawa makanan untuk Nabi SAW dan Abu Bakar…”
Kemungkinan persinggahan di Gua ini akan memakan waktu yang lama, sehingga kalau perbekalan makanan merreka habis kemungkinan mereka akan meninggal karena kelaparan.
- Menghilangkan Jejak
“…Abu Bakar memerintahkan Amir bin Fahirah, mantan budaknya supaya menggembalakan kambingnya di siang hari kemudian di sore harinya memerahkan susunya untuk keduanya.”
Para Mujahid harus mengenal segala sarana sirriyah yang diperlukan. Mengabaikan salahsatu unsur ini berarti akan mengakibatkan terbongkarnya basis itu oleh lawan.
- Berlangsung selama tiga hari
Tinggal lebih lama lagi di dalam gua kemungkinan akan menarik perhatian orang lain mengingat Asma’ dan Abdullah setiap hari selalu naik turun bukit.
- Kehendak Ilahi Bertindak
Tatkala upaya manusia pun telah optimal dikerahkan, maka Allah tidak akan menyerahkan Rasulullah SAW dan Abu Bakar kepada musuh.
Para da’i harus selalu menyadari dan meyakini bahwa pertolongan Allah senantiasa diberikan kepada mereka, setelah mereka mengerahkan segenap potensi daan usahanya. Mereka juga harus meyakini seyakin-yakinnya bahwa kemenangan itu sepenuhnya berada di tangan Allah.
- Memanfaatkan Keahlian Kaum Musyrikin
“…kemudian keduanya membayar Abdullah bin uraiqith -seorang musyrik- untuk menjadi petunjuk jalan (ke Madinah)…”
Dalam rangka istifadah (memanfaatkan) potensi-potensi non-Muslim seperti itu, kadang-kadang terpaksa harus dimanfaatkan oleh gerakan islam selama dapat dijamin bahwa ia tidak akan membocorkan rahasia kepada musuh.
- Melanjutkan Pengelabuan
Para da’i hendaklah memiliki kesadara, kecerdikan, kegesitan dan ketajaman pikiran sehingga mereka mampu mengelabui musuh mereka dan meloloskan diri dari cengkeramannya tanpa harus berdusta secara nyata, kecuali dalam keadaan darurat. Pada dasarnya, untuk mewujudkan tujuan ini mereka leluasa menggunakan bahasa kinayah (tidak langsung) dan majaz (bukan arti sebenarnya). Salah satu prinsip mengahadapi musuh, kata nabi SAW:
“Sesungguhnya ungkapan dengan bahasa yang tidak terlalu lugas dapat menghindarkan kedustaan.”
- Berjalan ke arah Yaman
Berjalan di jalan yang tidak mungkin terjamah oleh musuh akan memudahkan para da’i untuk menghindari sergapan musuh.
- Sikap tehadap Suraqah
Dalam gerakan Islam yang berjuang untuk mengembalikan kehidupan Islam di muka bumi, ada pelajarran penting harus kita pahami bahwa kita harus memiliki kemampuan untuk menentukan siapa kawan dan siapa lawan diantara barisan orang-orang kafir itu sendiri.
Gerakan Islam dalam perjalanannya menegakkan negara Islam kadang-kadang harus bersekutu dengan musuh yang dekat dan bekerja sama dengannya, bahkan mungkin meminta bantuannya sedikit ataupun banyak bila dapat dipercaya. Ukuran kepercayaan ini adalah sejauh mana musuh tersebut percaya terhadap kekuatan gerakan Islam. Untuk mengetahui kepercayaan ini, gerakan Islam melakukan berbagai upaya, dan setelah maksimal mengerahkan upayanya, tidak ada dosa atasnya jika salah dalam perkiraannya.
Fikrah memberikan keamanan kepada musuh yang telah mengubah sikapnya dan mengumumkan dukungan serta wala’-nya.
- Kisah Ummu Ma’bad
Apa yang tejadi di luar kemampuan manusia merupakan salah sattu sisi rencana Ilahi
18. Basis Baru Bergabung kepada Islam
Da’wah kepada Allah harus tetap menjadi sasaran utam kaum Muslimin. Kendatipun suasana perjalan ke Madinah tidak memungkinkan untuk menggadakan pembicaraan secara rinci tentang islam, tetapi sasaran utama harus selalu diutamakan.
19. Pengumuman Pertama Untuk Syiar-Syiar Ibadah
Sasaran pertama bagi gerakan islam sekarang dalam upaya menegakkan negara Islam adalah kembalinya semangat Tauhid yang murni dan tasbih kepada-Nya ke dalam Masjid.
20. Keberhasilan Khittah dan Sampainya Pimpinan Tertinggi ke Puncak Pimpinan
Akhirnya berdirilah negara Islam yang pertama di permukaan bumi dengan kawalan para malaikat langit, setelah perjuangan jihad yang berat selama tiga belas tahun.
Sleman::16-11-10::10/52
sekarat hikmah manhaj haraki periode ketiga (bersambung…)
KARAKTERISTIK PERIODE KETIGA (MENDIRIKAN NEGARA)
(Disarikan dari buku “Manhaj Haraki” karya Syaikh Munir Muhammad al-Ghadban)
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi mereka yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. Yusuf [12]:111)
1. Mencari Pembelaan di Luar Mekkah.
Apabila semua jendela dan jalan untuk melancarkan da’wah telah tertutup di suatu tempat, maka gerakan Islam wajib mencari basis pergerakan yang baru yang memiliki kapasitas memadai sebagaimana basis yang pertama.
2. Mencari Jaminan Keamanan dari Musuh di Mekkah
Rasulullah SAW membina dan mengajarkan kepada kita agar membalas kebaikan dan tidak melupakan jasa baik seseorang sekalipun ia kafir atau penyembah berhala. Rasulullah SAW membina kita sebagaimana kita harus membedakan antara musuh yang melindungi kita dan musuh yang memerangi kita.
3. Mencari Pembelaan dan Perlindungan dari Kabilah-Kabilah untuk Menyampaikan Da’wah
Rasulullah SAW telah memberikan satu garis kepada kita: betapapun lemahnya keadaan gerakan Islam, maka tetap tidak dibolehkan berunding untuk mendukung kebathilan orang-orang non-muslim dan mengakui hak mereka untuk memerintah dengan selain syari’at Allah. Karena, persoalannya adalah bukanlah kerajaan yang bisa diwariskan, melainkan syariat yang harus memerintah.
Gerakan Islam seringkali menghadapi kelompok, golongan, atau negara yang bersedia mendukung atau “bersekutu” dengannya selama masa tertentu dengan syarat kekuasaan harus diserahkan epadanya atau dibaggi dua. Dengan demikian, dunia diperintah dalam waktu yang sama oleh Islam dan jahiliah atau bergantian antara Islam dan jahiliah, atas nama perjanjian atau persekutuan. Logika ini tertolak dalam timbangan Islam.
Kalau yang menjadi prinsip dalam persekuutuan politiik adalah keberhasilan atau tercapainya kemenangan atas musuh atau dengan ungkapan yang lebih tepat kalau menganut tujuan menghalalkan segala cara, maka menerima tawaran sektoral ini hanyalah merupakan kesalahan politik. Tetapi, kalau sasarannya adalah kemangan da’wah dan aqidah, melepaskan satu bagian darinya saja sama dengan melepaskan keseluruhannya.
4. Kegagalan Perundingan
Apakah gerakan Islam berhak membuat suatu urusan yang mempersyaratkan pemerintahan berupa pamerintahan demokrasi?
- Sistem demokrassi mengharuskan gerakan Islam agar menerima kelompok atau partai yang dipilih oleh rakyat kemudian segera mengakui keabsahannya selama ia telah mendaatkan suara mayoritas dan tunduk kepada undang-undangnya. Jika pada akhirnya partai yang menang tersebut adalah partai yang menentang Islam, lalu gerakan Islam menentang partai tersebut, maka berarti ia telah melanggar keabsahan yang telah disepakatinya.
- Seandainya kita menerima sistem demokrasi, maka berarti bahwa kita menerima semua perundang-undangan yang berasala dari rakyat, apapun itu.
- Seandainya gerakan Islam mempersyaratkan diteimanya sistem Islam sehingga ia mau menrima sistem demokrasi, maka ini berari ia menerima hal-hal yang kontradiktif dalam butir-butir perundingan.
5. Mengarahkan Pandangan kepada Markaz bertolaknya gerakan
Menegakkan hukum Allah di muka bumi tidak akan tercapai dibawah naungan pemerintahan jahikiah dan perlindungan jahiliah, sebagaimana anggapan sebagian gerakan Islam. Sasaran itu, hanya dapat dicapai dalam perlindungan prajurit dakwah itu sendiri.
6. Ba’iat Pertama dan Nilai-nilainya yang baru
Tarbiyah Makkiyah memakan waktu 13 tahu. Tarbiyah Madaniyah kurang ebih selama 2 tahun. Sekalipun demikian, para generasi awal daripara Muhajirin dan Anshar dinilai sama. Yang penting adalah kualitas tarbiyah dan hasilnya, bukan lamanya waktu yang dialui.
7. Izin untuk melakukan peperangan
Selama belum tegak jama’ah Islam, dengan seorang pemimpin yang memimpinnya, yang mampu eksis dan melakukan konfrontasi maka peperangan secara individual dalam tahapan ini tidak diizinkan, kecuali tindakan membela diri, harta atau kehormatan.
8. Persiapan Pembahasan Tegaknya Negara
Diantara hak pemimpin, bahkan diantar kewajibannya ialah memanfaatkan pengalaman-pengalaman dan potensi-potensi Islam ataupun non-Muslim apabila telah memberikan loyalitas dan ketaatan kepadanya. Bahkan menyertakannya dalam perencanaan dan pelaksanaan jika diperlukan.
9. Manifesto Politik (Ba’iat)
Pemimpin adalah bagian dari basis, sebaliknya basis adalah bagian dari pimpinan. Mereka saling menyatu serta sama dalam kesusahan dan kesenangan.
Dalam gerakan yang tertata rapi, kritik, sanggahan, dan koreksi harus disampaikan melalui saluran-saluran yang syar’i dan struktural, bukan secara individual dan dengan cara mengacau dimana setiap prajurit berbicara memperturutkan hawa nafsunya. Saluran-saluran syar’i dan struktural dalam gerakan Islam sekarang ini tercermin dalam majelis syuranya. Ialah yang mewujudkan gambaran kritik syar’i dan konstruktif tersebut. Ialah yang ‘mengadili’ pimpinan, mendiskusikan masalah, dan menyampaikan catatan-catatan dari bawah kepadanya. Sedangkan, pimpinan berkewajiban menjawab semua pertanyaan, menanggapi semua usulan. Dengan demikian, terjalinlah kekuatan, keutuhan dan kesinambungan tanzhim.
10. Memperkokoh dan Mempertegas Ba’iat
Khayalan kemenangan yang didasarkan kepada dukungan musuh-musuh Allah kepada kita, atau impian kemenangan yang didasarkan kepada dukungan orang-orang kafir yang bersekutu dengan kita, maka ia merupakan bayangan semata-mata.
(to be continued…)
Sleman::15-11-10::21.36
Mahasiswa Kampus & Perubahan Sosial
Sebagai bagian dari elemen masyarakat yang sedang menempuh alur pendidikan tertinggi, dengan sendirinya mahasiswa dipandang sebagai kaum intelektual, kaum yang deiharapkan dapat memberi peran lebih dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa. Oleh karena itu sudah selayaknya, mahasiswa sadar akan peran yang harus diembannya dan amanah yang dibebankan masyarakat kepada mereka begitu besar.Bahkan Jack Newfield menyebut mahasiswa adalah kelompok minoritas sebagai a prophetic minority meskipun mahasiswa adalah kelompok minoritas dalam masyarakat bangsa. Namun mereka bisa memainkan peranan profetik. Mereka melihat jauh kedepan dan memikirkan apa yang tidak dan belum dipikirkan oleh masyarakat umum. Dalam visi mereka, nampak ada kesalahan mendasar dalam masyarakat dan mereka menginginkan perubahan melalui jalan tranformasi masyarakat.
Lingkungan kampus merupakan lingkungan paling kondusif untuk membentu sebuah ideologi pemikiran ataupun pergerakan. Betapa banyak tokoh-tohoh besar bangsa ini lahir dari sebuah lingkungan bernama kampus. Aktualisasi nilai-nilai pergerakanpun akan semakin nyata muncul ketika seseorang berada dalam lingkungan kampus tersebut. Sehingga begitu pentingnya masa-masa keberadaan kita di kampus untuk bisa menjadikannya sebagai sarana untuk berkontribusi menebar benih-benih kebaikan kepada masyarakat kampus juga kebermanfaatan bagi umat dan bangsa. Bangsa yang sedang membutuhkan orang-orang yang tidak hanya matang secara akademis tapi juga tajam dalam pemikiran dan progresif dalam pergerakan. Bangsa yang semakin lama semakin terpuruk ini sudah menanti peran dan kontribusi yang nyata bagi generasi muda terutama mahasiswa yang notabene adalah kaum intelektual yang jumlahnya masih sangat sedikit sekali dibandingkan dengan total penduduk negeri ini. Oleh karena itu perubahan ke arah yang lebih baik merupakan impian negri ini agar bisa bangkit dari keterpurukan. Dan perubahan itu sendiri bisa dimulai dari tatanan kehidupan bermasyarakat yang terkondisikan dalam sebuah struktur sosial yang baik.
Sedangkan perubahan sosial itu sendiri adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Namun, yang perlu dipahami, adalah bagaimana konsep perubahan itu sendiri . Perubahan seperti apakah yang diharapkan? Kita tidak bisa menutup mata bahwa, arus glogalisasi saat ini sedikit banyak telah memberi efek pada pola kehidupan masyarakat terutam adi kalangan remaja. Narkoba, seks bebas, gaya hidu hedonisme, materialisme merupakan ancaman yang serius yang melanda generasi muda kita. Oleh karena itu, disinilah peran mahasiswa yang memiliki potensi lebih untuk bisa memperbaiki kondisi masyarakat saat ini. Dengan semangat ideologinya yang masih membuncah dan jiwa-jiwa perjuangan yang masih melekat di dada para mahasiswa seharusnya menjadi bekal untuk bisa melakukan transformasi atau perubahan sosial.
Tak hanya itu, perang ideologi saat ini juga harus menjadi perhatian an merupakan PR besar bagi para penggerak perubahan sosial agar ideologi-ideologi yang berkembah tidak menggangu tatanan kehidupan bangsa dan saling menjatuhkan antar ideologi yang berkembang. Terutama umat Islam yang harus wasapada terhadap virus-virus libelarisme, sekularisme dan pluralisme yang bisa mengancam aqidah umat Islam. Perubahan adalah suatu keniscayaan, atau sunnatullah. Artinya suka atau tidak, kita akan menemui perubahan. Kalaupun kita diam, maka ada banyak pemikiran lain yang mencoba mengubah masyarakat sesuai dengan kehendak mereka. Oleh karena itu, diamnya kita berarti membiarkan ‘kekalahan’ ideologi yang kita yakini kebenarannya dan membiarkan terjadinya perubahan ke arah yang tidak kita kehendaki. Dalam Ar Ra’du:11, Allah berfirman bahwa Allah tidak akan mengubah kondisi suatu kaum hingga mereka mengubah kondisi dirinya sendiri, dan.
Melakukan perubahan adalah perintah di dalam ajaran Islam, sebagaimana dalam suatu hadits Rasulullah saw menyatakan bahwa orang yang hari ini lebih baik dari kemarin adalah orang yang beruntung, orang yang hari ini sama dengan kemarin berarti rugi, dan orang yang hari ini lebih buruk dari kemarin adalah celaka. Artinya kalau kita membiarkan kondisi statis tanpa perubahan – apalagi membiarkan perubahan ke arah yang lebih buruk – berarti kita tidak termasuk orang yang beruntung. Juga di dalam Ali Imran:104 Allah memerintahkan agar ada kaum yang menyeru kepada kebaikan – sebagai sebuah perubahan
Saya jadi ingat perkataan tokoh Masyumi M. Natsir, bahwa kampus adalah benteng umat Islam yang ketiga setelah masjid dan pesantren. Seharusnya, mahasiswa bisa menjadi pionir revolusi di Indonesia. Semoga…!!!
Refleksi diri di lembaga
Memasuki tahun kedua di kampus, amanah seakan datang menghampiri tak peduli apakah kita siap untuk mengembannya atau tidak. Memang amanah itu ibarat musuh yang tidak perlu dicari, tapi ketika ia sudah datang, maka kitapun harus menghadapinya. Paling tidak mengemban amanah itu dengan sebaik-baiknya.
Awalnya sebgai staf, kita yang dibina, diarahkan dan dikader untuk siap diterjunkan langsung untuk mengurusi sebuah lembaga. Namun, lama kelamaan, tahun pun berganti, kepengurusan sudah harus berlanjut dan diteruskan oleh generasi sesudahnya, maka kita pun mempunyai beban tambahan untuk tidak sekedar mengurusi lembaga. Akan tetapi ada peran lain yang harus dilakukan ketika sudah berada dalam tataran PH. Yaitu bagaimana mengkader staf dan anggota baru agar mereka bisa lebih terjaga dan bisa maksimal perannya dilembaga tersebut.
Beberapa poin penting yang harus dipikirkan oleh para penggerak lembaga, baik itu lembaga da’wy, siyasi ataupun ilmy adiantaranya adalah: kejelasan visi dan arahan kerja yang akan dicapai dalam masa kepengurusan, kaderisasi dan pencitraan lembaga baik ke dalam maupun keluar.
Kejelasan Visi
Ketika awal-awal masa perekrutan ataupun pendaftaran anggota baru, biasanya lembega-lembaga di kampus menggembar-gemborkan visi dan misi yang dimilikinya. Baik itu dalam bentuk media berupa leaflet, buletin ataupun melalui media internet. Lalu, setelah anggota baru terekrut, kadang pengurus itu sendiri bingung mau dibawa kemana angoota-anggota baru yang sudah terdafrar itu. Karena biasanya di awal masa perekrutan itu, anggota yang terdafatar jumlahnya sangat banyak dan melimpah. Bila pengurus-pengurus di lembaga tidak mampu untuk mentansfer nilai-nilai lembaga, baik itu visi dan misi, arahan dan target yang akan dicapai, maka anngota baru akan kebingungan dengan lembaga yang sedang diikutinya. Apa yang mereka lihat ketika mendaftar ternyata tak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Pengurus sendiri bahkan masih bingung dengan visi yang dicantumkannya di banner-banner stand pendaftaran, karena tidak ada sharing value yang berkelanjutan dari pengurus sebelumnya. Pada akhirnya, lama-kelamaan, lembaga itu berjalan tidak berdasarkan visi yang sudah ditetapkan dan bisa jadi nilai-nilai yang diharapkan bisa terealisasikan di lembaga tersebut tidak dapat terwujud.
Kaderisasi
Bisa dikatakan, fungsi kaderisasi adalah ujung tombak bagi sebuah lembaga. Karena proses pengkaderan dan pewarisan nilai-nilai bertumpu pada fungsi kaderisasi ini. Betapa banyak lembaga-lembaga di kampus yang akhirnya mati dan tidak berjalan karena fungsi kaderisasinya tidak berjalan dengan baik. Hampir disemua lembaga yang saya ikuti, ketika di awal pendaftaran anggota baru jumlahnya sangat banyak, namun lama-kelamaan terjadi seleksi alam yang menyebabkan jumlah anggota di lembaga tersebut mengerucut,. Bahkan, ada yang asama sekali kehilangan staf di sebuah departemen. Kondisi ini bisa terjadi karena alur kaderisasi yang dijalani tdak tersampaikan ke anggota dengan baik, atau penjagaan dari pengurus sendir yang kurang terhadap anggotanya. Karena kaderisasi tidak sekedar menjalankan upgrading ataupun daurah-daurah semata, akan tetapi penjagaan dan pendekatan personal lebih dibutuhkan untuk menjamin bahwa akan ada penerus sesudahnya di lembaga ttersebut yang memiliki visi yang sam, semangat yang sama dan militans iyang sama. Lebih bagus lagi bisa melebih yang ada saat ini.
Pencitraan
Hal ini berkaitan dengan peran humas dan media yang sangat penting untuk mencitrakan lembaganya kepada publik. Karena publik kadang hanya melihat sebuah lembaga dari kulit terluarnya saja. Sebagus apapun program kerja yang dilaksanakan, secemerlang apapun ide dan konsep kaderisasi yang dilakukan, tidak akan bernilai lebih jika citra lembaga di mata publik itu buruk. Oleh karena itu fungsi pencitraan ini juga penting menurut saya, agar bisa menyampaikan kepada publik apa-apa saja yang sudah dilakukan oleh lembaga tersebut.
*Ditulis sebagai salahsatu prasyarat untuk mengikuti SPE Partai Bunderan UGM
Para Pemain Picisan
Ada lakon baru di pentas negeri ini.
Sandiwara, bualan dan kebohongan kembali dipertontonkan.
Menyihir mata para penonton yang menyaksikan.
Sudah berbulan bahkan bertahun mereka ditipu para pemain picisan.
Puluhan, ratusan sampai milyaran.
Raib ditelan kesenangan.
Para pemain picisan.
Sudah tak ada lagi malu, takut atau kasihan.
Lihatlah bagaimana rakyat menderita kelaparan.
Karena uang ‘sewa’ tanah mereka diselewengkan.
Yang harusnya untuk kesejahteraan tetapi masuk kantong para pemain picisan.
Sudah tak ada lagi nurani, harga diri bahkan hatinya telah mati. Mempermainkan rakyat dengan memperkaya diri.
Dengan uang hasil mencuri.
Ah, negeri ni.
Semakin banyak saja orang yang salah orientasi.
Maunya senang sendiri.
Bawa anak istri ke luar negeri.
Lari. ….
Bersembunyi. ….
Tapi, toh jarak antar negeri tadi hanya sejengkal jari.
Tinggal mengutus orang untuk mencari, melobi, lalu berharap bisa kembali dengan si pencuri.
Dan akhirnya si pencuri masuk bui.
Belum selesai sampai disana, drama kebohongan kembali dubuka.
Kali ini ada yang angkat bicara.
Sang jenderal bintang tiga.
Yang baru saja dicopot dari jabatannya.
Entah kenapa.
Sang jenderal berkata.: Pencurinya tak hanya si dia, ada satu-dua-tiga pencuri yang lebih berbahaya.
Mengambil uang rakyat dengan memanipulasi data.
Uang terkumpul bukan untuk negara.
Tapi diambil untuk menumpuk harta.
Hingga beli rumah mewah barang satu-dua.
Harganyapun tak dinyana.
Beratus bahkan bermilyar harganya.
Begitulah babak terbaru lakon sandiwara, di negeri yang sudah bosan dengan para durja.
Yang seenaknya merampas hak-hak saudara mereka.
Kasihan negeri ini.
Tapi cerita takkan berhenti.
Tunggu saja aneka drama yang mencengangkan dan membuat bibir bergetar geram dengan tingkah polah para pemain picisan.
Ya, tunggu kelanjutan kisah dalam episode mendatang.
Para Pemain Picisan.
Ketika Cicak Bersaksi….
SAKSIKAN FILM Terbaru…Di Layar Kaca Anda…!!!
KPK di Dadaku….
KPK di dadaku
KPK kebanggaanku
Ku yakin KEBENARAN PASTI MENANG
Kobarkan semangatmu
Tunjukkah kebersihanmu
Ku yakin KEBENARAN PASTI MENANG
Download lagunya DISINI
Komentar Terbaru