#22 Ramadhan: Bahkan… Kini lebih rasanya jauh lebih dalam
Allahumma innii asaluka hubbaKa
wa hubba man yuhibbuKa
wa hubba ‘amalin yuqarrubunii ilaa hubbiKa
Ya Allah…
sesungguhnya hamba meminta kepadaMu cintaMu
dan cinta orang yang mencintaiMu
dan kecintaan terhadap amalan-amalan yang mendekatkan diri hamba kepada cintaMu
Sebuah kisah inspiratif romantik yang terjadi pada Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Seorang khalifah yang telah menciptakan kedamaian, dan satu-satunya kedamaian yang pernah dicapai peradaban manusia hingga kawanan domba berkawan dengan serigala. Sebuah pencapaian tertinggi peradaban manusia di bidang spiritual, religius, sosial, politik dan ekonomi sekaligus.
Umar pernah meminta izin kepada sang isteri, Fatimah, untuk menikah lagi dengan seorang gadis yang dicintainya. Namun Fatimah menolak atas nama cinta dan cemburu. Di kemudian hari ketika kondisi fisik Umar menurun dan tubuhnya sudah sangat kurus karena mengurus rakyatnya, sang isteri datang membawa ‘hadiah’ kepada Umar. Seorang gadis yang dulu ingin dinikahi Umar. Fatimah ingin memberikan dukungan moral kepada suaminya tercinta. Inilah saat terindah bagi Umar, sekaligus mengharu-biru. Kenangan romantikanya dulu kini kembali membakar seluruh jiwanya. Namun cinta itu kini hadir dalam bentuk yang berbeda.
Umar menolak hadiah dari isterinya dan bahkan menikahkan gadis itu dengan pemuda yang lain. Sebelum meninggalkan rumah Umar, gadis itu bertanya sendu, “ Umar, dulu engkau pernah sangat mencintaiku, tapi kemanakah cinta itu sekarang?”
Umar bergetar haru kemudian menjawab, “Cinta itu masih tetap ada, bahkan kini rasanya jauh lebih dalam!”
*dikutip dari majalah Civitas_STAN
#06.15 WIB, 22 Ramadhan 1432 H
mungkin….. ini selasa terakhir di bojong
Trackbacks / Pingbacks